Peneliti : Novrita Idayanti, Nanang Sudrajat

Abstrak :

Telah dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh temperatur kalsinasi terhadap sifat magnet barium ferit. Hal ini dilakukan karena temperatur kalsinasi akan berpengaruh terhadap pembentukan senyawa material magnet. Dalam tulisan ini akan dibahas pengaruh temperatur kalsinasi terhadap sifat magnet barium ferit (BaFe12O19) dan pembentukan senyawa BaFe12O19. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan barium ferit terdiri dari besi nitrat Fe(NO3)3, barium nitrat (Ba(NO3)2), amonium hidroksida (NH4OH), asam sitrat (C6H8O7.H2O), aditif yttrium oksida (Y2O3)  dan akuades. Metode penelitian yang digunakan adalah proses sol gel pada temperatur kamar dengan pH 7. Semua bahan baku yang digunakan dilarutkan dalam akuades sehingga menjadi larutan yang homogen. Amonium ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam larutan hingga menjadi gel. Selanjutnya dilakukan proses pengeringan (drying) pada temperatur 100oC dan  kemudian dikalsinasi pada temperatur yang divariasikan.  Proses kompaksi dilakukan pada tekanan 25 kg cm-2 dan sintering pada temperatur 1250oC. Dari hasil pengamatan, temperatur kalsinasi sangat mempengaruhi sifat magnet barium ferit, dimana kenaikan temperatur kalsinasi akan meningkatkan sifat magnet barium ferit. Hal ini disebabkan karena semakin sempurnanya pembentukan senyawa BaFe12O19. Karakterisasi sifat magnet dilakukan dengan alat  Permagraph Magnet Physik Germany, dimana karakteristik magnet senyawa BaFe12O19 yang paling baik terbentuk pada temperatur kalsinasi 1200oC, dengan nilai induksi remanen (Br) sebesar 1,94 kG, koersifitas (Hc) sebesar 2,824 kOe, kuat medan maksimum (BHmax) sebesar 0,77 MGOe dan densitas sebesar 4,8 g cm-3.

Kata kunci : Magnet Barium Ferit, Temperatur Kalsinasi, Metode Sol Gel

Link Download : Form Permintaan JKGI