ANDA MEMASUKI WILAYAH ZONA INTEGRITAS BALAI BESAR KERAMIK MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH MELAYANI                                     LSPro BBK Melayani Jasa Layanan Sertifikasi Industri Hijau

STUDI AWAL PEMANFAATAN LIMBAH LUMPUR PENGOLAHAN ILMENT SEBAGAI BAHAN MAGNET

Peneliti : Eneng Maryani, Tiar Ramadhan, Herlina Damayanti

Abstrak

Pengelolahan ilment menjadi titania menghasilkan limbah berupa lumpur yang banyak mengandung senyawa FeSO4.7H2O dan thenardite (Na2SO4). Oleh karena umumnya bahan magnet mengandung unsur larutan BaCI2 ditanbahkan pada limbah tersebut yang telah dicuci sesuai perhitungan stoikiometri reaksi pembentukan barium heksaferit dengan dua variasi suhu pencampuran yaitu suhu kamar dan 80°C. reaksi antara senyawa Fe dalam limbah dan BaCI­2 tidak menghasilakan barium heksaferit. Senyawa kimia yang terbentuk adalah barit (BaSO­4), hematit (Fe2O3) dan barium ferri oksida. Sebagian larutan BaCI2 yang ditambahakan bereaksi dengan ion sulfat yang lebih reaktif membentuk barit. Sisanya bereaksi dengan ion Fe3+ membentuk barium ferri oksida. Barium ferri oksida yang dihasilkan termasuk jenis magnet keras karean memiliki nilai koersivitas (Hcj) = 0,638-0, 711 kOe. Karakteristik magnet lainnya yaitu nilai induksi remanen (Br) = 0,16-0,22 KG, energi maksimal (Bhmax) = 0,001-0,01 MGOe dan dentsititas = 3,43-3,50g/cm3.

Kata kunci: limbah, ilmenite, bahan magnet , barium heksaferit, barium ferri oksida, koersivitas.